Gudang Warta

Berita Online Informatif Terpercaya

Iklan

https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-1169732637112482

Halaman

Warga Desa Beton Protes Istri Kades Maju Sekdes, Hasil Musyawarah Pun Belum Beres

redaksi gudang warta     - Eko Setiyo Budi
Rabu, 12 Maret 2025, 22:29 WIB Last Updated 2025-03-12T18:30:38Z

Pemerintah Desa Beton bersama BPD, RT/RW dan Tokoh masyarakat mengikuti jalannya musyawarah lanjutan permasalahan penjaringan pengisian kekosongan perangkat desa, Rabu (12/3/2025) malam.

 

PONOROGO - gudang-warta.com - Ratusan warga Desa Beton, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, mendatangi dan memadati halaman Pendopo Balai desa guna menyaksikan jalannya musyawarah lanjutan penjaringan pengisian kekosongan perangkat desa, sekaligus menolak pencalonan Atik yang notabene adalah Istri dari Kepala Desa Beton, Totok Ismulato, yang maju sebagai calon Sekretaris Desa (Sekdes).


Pada musyawarah yang berlangsung alot tersebut menghadirkan Kepala Desa Beton, Totok Ismulato, Ketua Badan Permusyawaratan Desa, Ahmad Fauzan beserta anggota, 20 Ketua RT, 8 Ketua RW, Tokoh masyarakat dan para peserta calon perangkat desa Beton.



Totok Ismulato, Kepala Desa Beton, Kecamatan Siman.



Acara diawali sambutan dari Ahmad Fauzan, selaku Ketua BPD Desa Beton yang menyampaikan amanat atau pesan dari hasil jaring aspirasi masyarakat yang dilaksanakan pada Senin, 10 Maret 2025, bahwasanya permasalahan pengisian perangkat desa agar dilanjutkan, namun tidak menyertakan istri Kades untuk lanjut maju dalam pengisian Sekdes. 


"Kemudian, bilamana Istri Kades tetap maju, maka Kades Totok Ismulato dimohon untuk mengundurkan diri dari jabatannya," Ucap Ahmad Fauzan, Ketua BPD Beton, pada Rabu (12/3/2025) malam. 


Ahmad Fauzan pun menjelaskan, meski pencalonan dari Atik (Istri Kades) secara aturan tidak ada yang dilanggar, namun secara etika dan lantaran aroma Nepotisme, warga menilai hal tersebut tidak pantas dan berpotensi menciptakan konflik kepentingan.


Namun, sikap Kades Totok mengacuhkan tuntutan dari warga dan tetap bersikeras agar istrinya maju sebagai calon pengisian jabatan Sekdes. Menurutnya, baik dirinya maupun istrinya memiliki hak yang sama sebagai warga negara untuk dipilih dan memilih.



Warga Desa Beton mendatangi dan memadati halaman Pendopo Balai desa guna menyaksikan jalannya musyawarah lanjutan penjaringan pengisian kekosongan perangkat desa.



“Selama memenuhi syarat, siapa pun berhak mencalonkan diri. Ini negara Demokrasi, dan saya rasa tidak ada aturan yang kami langgar,” Ujar Kades Totok pada musyawarah tersebut.


Untuk meredam ketegangan, Totok sempat menawarkan opsi menunda pengisian Sekdes, sementara posisi perangkat desa lainnya tetap diisi. Namun warga menolak, karena melihat manuver tersebut sebagai taktik untuk tetap mempertahankan istrinya dalam proses seleksi.


Setelah musyawarah buntu, ratusan warga yang telah berkumpul di luar Pendopo Balai desa semakin geram. Mereka kecewa karena Kepala Desa dianggap tidak menghormati aspirasi masyarakat yang jelas-jelas menolak adanya Nepotisme dalam pengisian perangkat desa.


Sementara itu, Muhammad Rizky, salah satu warga yang hadir dalam musyawarah, mengaku kecewa dengan sikap kepala desa yang seolah tidak peduli dengan suara masyarakat.


“Dari awal warga sudah jelas menolak. Kalau tetap dipaksakan, ya, pasti akan ada perlawanan. Kami siap menggelar aksi lebih besar lagi jika Kades tetap ngotot mempertahankan istrinya,” Ungkapnya dengan nada tegas.



Aparat Kepolisian dari Polres Ponorogo, Polsek Siman maupun Koramil Siman berjaga memperketat pengamanan guna mencegah kemungkinan aksi spontan dari warga. 



Situasi di luar pendopo semakin tegang. Puluhan warga yang menunggu hasil musyawarah tampak berdiskusi mengenai langkah selanjutnya. Aparat Kepolisian dari Polres Ponorogo, Polsek Siman maupun Koramil Siman yang sejak pagi berjaga langsung memperketat pengamanan guna mencegah kemungkinan aksi spontan dari warga.


Hingga berita ini diturunkan, Kepala Desa Totok Ismulato menyatakan akan berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Siman. Namun, warga tetap bersikukuh istri kades tidak boleh ikut dalam penjaringan Sekdes, atau Kepala Desa harus siap menghadapi gelombang perlawanan yang lebih besar lagi.



(Eko/GW/Red) 


Komentar

Tampilkan

Terkini