Gudang Warta

Berita Online Informatif Terpercaya

Iklan

https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-1169732637112482

Halaman

Garda Satu Sumenep Tegas Menolak Aksi Premanisme Di Sekolah

redaksi gudang warta     - Eko Setiyo Budi
Senin, 26 Mei 2025, 21:22 WIB Last Updated 2025-05-26T14:22:36Z

Para Guru pendidik dan siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) di Sumenep Jawa Timur, menyerukan protes sebagai bentuk penolakan segala bentuk premanisme dan intimidasi di Sekolah. (Foto: SS/ Video beredar)

 

SUMENEP - gudang-warta.com - Gerakan Garda Satu (Garuda Sakti Bersatu) Kabupaten Sumenep menyatakan sikap tegas menolak segala bentuk premanisme dan intimidasi yang terjadi di lingkungan pendidikan, menyusul viralnya sebuah video yang menunjukkan tindakan tidak terpuji seorang Oknum yang mengaku sebagai anggota LSM di salah satu Sekolah Dasar di Sumenep.


Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat oknum tersebut mendatangi ruang guru dengan nada tinggi dan sikap kasar saat mempertanyakan penggunaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Aksi tersebut bahkan disertai tindakan menggebrak meja, menunjuk-nunjuk para guru, serta terlibat aksi saling dorong dengan beberapa staf pengajar. Mirisnya, kejadian ini berlangsung di hadapan para murid SD yang tampak ketakutan dan histeris.


Ketua Garda Satu Sumenep, H. Herman Dali Kusuma, menyampaikan kecaman keras atas peristiwa tersebut. "Ini bukan hanya soal etika, tapi sudah masuk dalam kategori tindak kekerasan dan perbuatan tidak menyenangkan yang dipertontonkan kepada anak-anak. Tindakan seperti ini tidak bisa ditoleransi," tegasnya.


H. Herman Dali Kusuma menambahkan, bahwa dunia pendidikan harus dijaga dari segala bentuk intimidasi dan kekerasan, terutama di hadapan anak-anak yang tengah menuntut ilmu.


"Maka dari itu, Garda Satu mendorong aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas peristiwa ini agar menjadi pelajaran dan efek jera bagi siapa pun yang coba-coba melakukan kekerasan berkedok pengawasan," tegasnya.


Lebih lanjut, H. Herman Dali Kusuma juga meminta Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep untuk mengambil sikap tegas dan melaporkan kasus ini secara resmi kepada aparat berwenang.


"Kejadian ini terjadi di lingkungan sekolah, saat proses belajar mengajar berlangsung dan disaksikan langsung oleh siswa-siswi SD yang masih sangat rentan secara psikologis. Ini harus menjadi pelajaran penting bagi semua pihak agar tidak terulang kembali," ujarnya.


Garda Satu Sumenep menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga dunia pendidikan dari praktik-praktik premanisme yang merusak moral generasi muda.



(Tim/GW/Red)


Komentar

Tampilkan

Terkini