Gudang Warta

Berita Online Informatif Terpercaya

Iklan

https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-1169732637112482

Halaman

Sarasehan Budaya "Reog Santri : Antara Konsep dan Implementasi" Dengan Pembicara dari Lintas Organisasi Seniman serta Budayawan Ponorogo

redaksi gudang warta     - Eko Setiyo Budi
Minggu, 26 Mei 2024, 15:03 WIB Last Updated 2024-05-26T09:16:28Z

Foto bersama Lintas Organisasi Seniman serta Budayawan Ponorogo. (Foto: Eko/GW)

 

Wartawan/ Editor : Eko Setiyo Budi






PONOROGO - gudang-warta.com - Beberapa lembaga seni dan budaya yang ada di Kabupaten Ponorogo meliputi dari Lembaga Seni Budaya (LSB) Muhammadiyah Ponorogo, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Ponorogo, Dewan Kesenian Ponorogo, Pegiat Aksara Kawi Ponorogo, Lesbumi PCNU Ponorogo, Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ponorogo, menggelar acara Sarasehan Budaya yang bertempat di Planet Warrock Resto dan Meeting Room, Jalan Ki Ageng Kutu No.9 Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (26/5/2024).




Acara diawali menyanyikan Lagu kebangsaan Indonesia Raya diiringi dirijen oleh Sudirman, Ketua Sanggar Seni Kartika Puri Joglo Paju Ponorogo.




Pada kegiatan Sarasehan Budaya tersebut dengan pembicara Alip Sugianto Lembaga Seni Budaya (LSB) Muhammadiyah Ponorogo, Ki Jenggo Ketua Lesbumi PCNU, Wisnu Hadi Prayitno Ketua Dewan Kesenian Ponorogo, Rido Kurnianto MUI Ponorogo, Frengky Nur AP (Akshamaia), dan dihadiri rekan-rekan lintas organisasi seniman serta budayawan Ponorogo.



Dikatakan Panitia penyelenggara Sarasehan budaya, Alip Sugianto dari Lembaga Seni Budaya (LSB) Muhammadiyah Ponorogo, bahwa diadakannya acara Sarasehan Budaya dengan tema "Reog Santri, Konsep dan Implementasi" dengan tujuan untuk menjalin tali silaturahmi antar lintas organisasi seniman serta budayawan di Ponorogo yang memiliki kepedulian yang sama terhadap kesenian Reog. 




Alip Sugianto, Panitia penyelenggara Sarasehan budaya sekaligus dari Lembaga Seni Budaya (LSB) Muhammadiyah Ponorogo (Tengah).



"Saat ini mulai banyak pertumbuhan dan perkembangan seni Reog dari berbagai varian dan salah satunya yaitu Reog Santri. Munculnya Reog Santri ini adalah bentuk kepedulian dari seniman-seniman Muslim untuk bagaimana Reog Santri ini bisa dijadikan sebagai media Dakwah Islam di Ponorogo. Sehingga seni Reog ini menjadi milik semua kalangan masyarakat dan tidak hanya didominasi pada kalangan tertentu, maka kita semua merasa memiliki Kesenian ini, merawat bersama, berkembang bersama, untuk turut memajukan Kebudayaan yang ada di Kabupaten Ponorogo," Jelasnya kepada gudang-warta.com, Minggu (26/5/2024).



Alip berharap, agar kedepannya Reog Santri ini turut berkembang khususnya baik di kalangan pesantren, lembaga pendidikan Islam, maupun di Lembaga seni yang ada di Ponorogo yang konsen di bidang pendidikan. Karena secara basis massa dan SDM ini cukup melimpah. Sehingga di kalangan tertentu yang kurang memiliki rasa di varian tertentu bisa terwadahi, misalnya di Reog Santri ini. 




Rekan serta para undangan dari Lintas organisasi seniman serta budayawan di Ponorogo.



"Kita bersama sama berjuang mengembangkan Seni Reog ini agar bisa lestari sampai generasi ke generasi. Maka melalui Sarasehan budaya ini kita   bisa mengupas tuntas arah konsep Reog Santri itu nantinya seperti apa, sehingga dalam tataran implementasi itu kita memiliki karakter pembeda yang berbeda dari pada Reog yang lainnya," Harap Alip Sugianto.



Perlu diketahui, seperti yang telah disebutkan oleh salah satu narasumber pembicara dari MUI Ponorogo, Rido Kurnianto bahwasanya, pihaknya meramu bagaimana salah satu yang di munculkan itu didalam "Niyogo Wirosworo" nya yang mengintegrasikan ayat-ayat yang ada didalam Al-quran yang sejalan dengan pertunjukan Reog tersebut, sehingga Al-quran itu menjadi inspirasi bagi Kesenian. (Eko/GW/Red)


Komentar

Tampilkan

Terkini