Gudang Warta

Berita Online Informatif Terpercaya

Iklan

https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-1169732637112482

Halaman

Telaga Sarean Ponorogo Di Klaim Ilegal, Farida Disbudparpora : Penyewaan Perahu Tanpa Pengaman Sangat Merugikan Bagi Wisatawan dan Berbahaya

redaksi gudang warta     - Eko Setiyo Budi
Rabu, 05 Januari 2022, 18:19 WIB Last Updated 2022-01-05T11:19:17Z

 Wartawan : Fajar Merah


Penyewaan Perahu tanpa pengaman sangat merugikan bagi wisatawan dan berbahaya


PONOROGO – gudang-warta.com – Viralnya objek wisata Telaga Sarean di Desa Ngadirojo, Kecamatan Sokoo, saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kemarin, mengundang reaksi keras dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) Ponorogo. 


Bahkan, objek wisata yang muncul akibat genangan air Waduk Bendo ini diklaim ilegal dan berbahaya bagi wisatawan. 


Farida Nuraini, S.Sos, MM, Kepala Bidang Promosi dan Ekonomi Kreatif


Hal ini diungkapkan, Kabid Pemasaran dan Ekonomi Kreatif Disparbudpora Ponorogo Farida Nuraini, S.Sos, MM, bahwa operasional Telaga Sarean tanpa rekomendasi dan ijin Disparbudpora. Terlebih keberadaan jasa perahu wisata di areal genangan Waduk Bendo itu berbahaya lantaran tidak dilengkapi pengaman dan pelampung penumpang.


"Belum ada rekomendasi, belum ada ijin dari Dinas Pariwisata. Apalagi ada penyewaan perahu tanpa pengaman itu sangat merugikan sekali bagi wisatawan dan berbahaya." ujarnya, Selasa (4/1/2022). 


Farida mengaku, bahwa saat libur Nataru hanya objek wisata Bukit Suharto di Kecamatan Badegan yang mengantongi ijin buka oleh Kementrian, sementara destinasi wisata lainnya di Ponorogo tutup. Hal ini mengacu pada Instruksi Mentri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 62 tahun 2021 serta Surat Edaran (SE) Bupati Ponorogo tentang penerapan PPKM level III di Ponorogo.


"Di Ponorogo yang menjadi percontohan dan boleh buka itu hanya Bukit Suharto," ungkapnya. 


Lebih jauh, pihaknya akan melakukan survey dan kajian terkait operasional Telaga Sarean. Pun dengan memanggil penanggung jawab objek wisata tersebut. Pasalnya untuk menerbitkan rekomendasi wisata, maka faktor keselamatan wisatawan menjadi nomor satu. Bila unsur keselamatan dan dinilai berbahaya, maka pihaknya bisa mengeluarkan rekomendasi bahaya untuk wisatawan dan dihentikan oprasionalnya.


"Kita akan melakukan survey, objek wisata itu siapa yang mengampu dan bertanggung jawab. Kita akan lakukan kajian soal objek wisata itu," bebernya.


Diketahui sebelumnya, bahwasanya Telaga Sarean mendadak viral. Ini setelah selama libur Nataru objek wisata air di Desa Ngadirojo ini dibanjiri wisatawan lokal maupun luar daerah. Kondisi ini didukung dengan tutupnya sejumlah objek wisata di Bumi Reyog akibat pemberlakuan PPKM Level III.


Tak hanya menyajikan pemandangan indah genangan air dari Waduk Bendo, bahkan sejumlah wisatawan pun dapat menaiki perahu yang disediakan. Ironisnya tak satu pun wisatawan memakai rompi keselamatan saat mengarungi telaga dengan kedalaman lebih dari 50 meter itu. Hal ini pun viral di media sosial. (*)

Komentar

Tampilkan

Terkini