![]() |
Puluhan warga RT. 07 / RW. 01, Perumda Kelurahan Keniten, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo menggelar aksi unjuk rasa tolak tempat sarang Burung walet di lingkungan perumahan, Ahad (15/6/2025). |
PONOROGO - gudang-warta.com - Puluhan warga RT. 07 / RW. 01, Perumda Kelurahan Keniten, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Soedono Soekirjo, Ahad (15/6/2025). Warga menuntut tempat usaha sarang burung walet yang berada di lingkungan mereka agar segera ditutup.
Dalam aksi tersebut, warga membentangkan poster berisi desakan kepada Satpol PP dan aparat penegak hukum agar bertindak tegas menutup tempat tersebut. Mereka menilai keberadaan sarang walet itu sangat mengganggu kenyamanan lingkungan.
![]() |
Warga membentangkan poster berisi desakan kepada Satpol PP dan aparat penegak hukum agar bertindak tegas menutup tempat sarang Burung walet di lingkungan Perumda Keniten Ponorogo. |
Disampaikan Ketua RT 07/RW 01, Soerjono Hery, bahwa warga sudah bertahun-tahun merasa terganggu akibat bau tak sedap yang muncul dari tempat tersebut. Selain itu, kotoran burung walet juga mencemari rumah warga lingkungan sekitar.
“Kotorannya mengotori dinding rumah, mobil, bahkan pakaian yang dijemur. Lingkungan jadi kotor dan bau, sehingga banyak warga merasa tak nyaman tinggal di rumah sendiri. Bahkan ada yang memilih pindah,” Ungkap Soerjono.
![]() |
Upaya mediasi sudah pernah dilakukan pada 4 (Empat) tahun lalu bersama instansi terkait. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut nyata. |
Menurutnya, upaya mediasi sudah pernah dilakukan pada 4 (Empat) tahun lalu bersama instansi terkait. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut nyata. Sementara itu, populasi burung walet di lokasi tersebut terus bertambah, sedangkan pemilik hanya datang saat panen tiba.
“Kami sudah menyampaikan keluhan warga ke kelurahan, tapi belum ada hasil. Kami minta tempat itu segera ditutup demi kenyamanan lingkungan,” Tegasnya.
![]() |
Lurah Keniten, Chusnul saat di lokasi Perumda Ponorogo. |
Sementara itu, keluhan serupa juga disampaikan Agung, warga yang rumahnya berdampingan langsung dengan lokasi sarang burung walet.
“Baunya sangat menyengat. Saya bahkan sudah malas mengecat dinding rumah karena baru dicat langsung kotor lagi oleh kotoran burung. Ini sangat mengganggu,” Ujarnya.
Perlu diketahui, ternyata sudah ada berita acara hasil rapat musyawarah pada Kamis, 16 September 2021. Dalam rapat tersebut, pemilik usaha menyatakan bersedia menutup usaha sarang walet dan akan memasang banner jika proses pemindahan dilakukan. Berita acara tersebut ditandatangani oleh pemilik usaha, pihak Satpol PP, serta DPMPTSP.
(Eko/GW/Red)