Gudang Warta

Berita Online Informatif Terpercaya

Iklan

https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-1169732637112482

Halaman

Survei Migas Di Kangean Gagal, Digeser ke Laut – Warga Raas Tuntut Hak

redaksi gudang warta     - Eko Setiyo Budi
Kamis, 18 September 2025, 21:18 WIB Last Updated 2025-09-18T14:18:38Z

Pausi, Tokoh masyarakat yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPW Garda Satu Jatim, asal Pulau Raas.

 


SUMENEP – gudang-warta.com – Rencana survei Seismik Migas yang semula akan dilakukan di daratan Pulau Kangean terancam gagal akibat penolakan sebagian masyarakat setempat. Informasi yang beredar menyebutkan, kegiatan tersebut kini digeser ke wilayah laut yang beririsan dengan perairan Pulau Raas.



Sebagai catatan, di sebelah Selatan Kangean terdapat sebuah pulau kecil bernama Komerean yang jaraknya hanya beberapa Mil dari daratan Kangean. Jika ditarik garis batas wilayah laut, lokasi survei Seismik tersebut masuk dalam kawasan yang berdekatan langsung dengan perairan Raas.



Tokoh masyarakat Raas, Pausi, menegaskan bahwa jika kegiatan survei maupun pengeboran migas dilakukan di laut, maka masyarakat Raas juga berhak mendapatkan bagian dari hasilnya.



“Setelah kami tahu, wilayah yang akan disurvei ternyata hanya beberapa meter dari batas tengah antara Pulau Komerean dan Pulau Kangean. Karena itu, masyarakat Raas merasa berhak mendapat bagian jika nantinya ditemukan cadangan Migas di laut tersebut,” ujar Pausi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPW Garda Satu Jatim, asal Pulau Raas.



Menurutnya, cadangan Migas di perairan sekitar Raas berpotensi memberikan dampak positif terhadap perekonomian warga. “Kalau Migas itu dibor di laut, memang hasil bagiannya tidak sebesar di darat. Namun bagi kami, adanya cadangan Migas tetap bisa membawa perubahan yang lebih baik, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Raas,” tambahnya.



Meski menyadari keterbatasan keuntungan dari Eksplorasi Migas lepas pantai (offshore) dibandingkan di daratan (onshore), Pausi menegaskan bahwasanya masyarakat Raas tetap menyambut baik jika kegiatan tersebut benar-benar dilakukan. “Tidak apa-apa, toh pada akhirnya juga akan memberi manfaat,” ungkapnya.



Lebih lanjut, masyarakat Raas berencana menyurati Bupati Sumenep untuk menuntut agar hak-hak mereka juga diperhitungkan dalam setiap pembahasan terkait Eksplorasi Migas di kawasan tersebut. “Laut di sana milik bersama. Maka wajar jika warga Raas juga mendapatkan hak,” tegas Pausi.



Sementara itu, Pimpinan Garda Satu Kepulauan Kangean yang kerap di sapa Bank Ipunk juga menyayangkan dengan bergesernya survei Seismik tersebut ke pulau Raas, maka jelas kepulauan Kangean tidak lagi dapat jatah atau bagian dari PT tersebut.



"Saya sebagai orang Kangean tentu menyayangkan sekali survei tersebut harus bergeser ke lokasi perairan Raas, dan jelas kita Kangean sudah tak akan dapat jatah dan bagian," keluhnya.



Pimpinan Garda satu itu pun juga menghawatirkan justru survei Seismik tersebut duduk di perairan Raas, tapi justru pipanisasinya malah di arahkan ke pulau Kangean 



"Saya justru saat ini khawatir Seismik tersebut duduk di lokasi perairan Raas, tetapi selangnya atau pipanya (penyedotnya) malah diarahkan ke pulau Kangean. Jadi kita tidak bisa apa-apa karena tempat dan lokasinya di perairan Raas," Tandas Bank Ipunk, Pimpinan Garda Satu Kepulauan Kangean itu. 



(Guf/GW/Red) 


Komentar

Tampilkan

Terkini