Gudang Warta

Berita Online Informatif Terpercaya

Iklan

https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-1169732637112482

Halaman

Andalkan Belajar Mandiri, Sosok Anin Asal Ponorogo Lolos Beasiswa Kedokteran UMY

redaksi gudang warta     - Eko Setiyo Budi
Jumat, 11 Juli 2025, 09:35 WIB Last Updated 2025-07-11T02:35:47Z

Afanin Naura Faturrakhman (19), siswi SMA asal Ponorogo, berhasil meraih beasiswa penuh Program Studi Kedokteran di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tahun 2025.


PONOROGO - gudang-warta.com - Kabar bahagia penuh rasa syukur menyelimuti Afanin Naura Faturrakhman (19), siswi SMA asal Ponorogo, berhasil meraih beasiswa penuh Program Studi Kedokteran di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tahun 2025. Beasiswa ini mencakup seluruh biaya pendidikan hingga masa koas (internship), termasuk asrama dan uang saku bulanan.


Anin sapaan akrabnya, lahir dan besar di Ponorogo, Jawa Timur, sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, latar belakang keluarga sederhana membuat pencapaian ini terasa istimewa. Ayahnya, Muhammad Arif Faturrakhman (53), bekerja sebagai pengemudi ojek online, sementara sang ibu, Debbi Humaira Permatasari (49), adalah ibu rumah tangga yang mengisi waktu dengan merawat tanaman.


Anin mengawali perjuangannya setelah mendapat informasi dari sang ayah pada Desember 2024. "Saya menyiapkan seleksi berkas dan lolos tes CBT di Yogyakarta. Saat pengumuman, saya dan ayah langsung menangis karena terharu," ujarnya, Kamis (10/7/2025).  


Proses seleksi dilalui dengan ketat, termasuk tahap wawancara pada Juni 2025. Hasilnya, Anin dinyatakan lolos dan resmi menerima beasiswa pada 10 Juni 2025.  


Meski bersemangat, Anin mengaku sempat khawatir harus merantau jauh dari keluarga. "Ini pertama kali saya jauh dari orang tua. Namun, saya akan tinggal di asrama dengan pengawasan kampus, jadi lebih tenang," tuturnya.  


Selama di SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo, Anin aktif mengikuti berbagai kompetisi, seperti storytelling, olimpiade fisika, dan speech. Prestasi itu menjadi nilai tambah dalam portofolio beasiswanya.  


Ayah Anin, Mohamad Arief Fatkhurrohman, mengungkapkan kebanggaannya. "Pesan saya, tetap percaya diri dan ingat nasihat orang tua," katanya.  


Sementara itu, sang ibu, Debby Humaira Permatasari, menceritakan kedisiplinan Anin sejak kecil. "Dia selalu mengerjakan PR dulu sebelum bermain. Kami tidak memberikannya les, tapi dia belajar mandiri," ujar Debby.  


Ibunya berharap Anin menyelesaikan studi dalam 3,5 tahun dan studinya berjalan dengan lancar. "Semoga dia bisa menyelesaikan targetnya 3,5 tahun, mengikuti organisasi, dan bermanfaat kedepannya." harapnya.


Anin mengaku terinspirasi dari budhenya yang berprofesi sebagai dokter, beberapa orang yang pernah menjadi pasiennya juga pernah membayar dengan hasil kebun dan tetap diterima dengan baik. 


"Saya ingin meneladani budhe Asna yang sering membantu pasien tanpa pamrih, beliau sering membantu pasien yang tidak mampu, bahkan menerima hasil kebun sebagai bayaran. Saya ingin seperti itu, meringankan beban orang lain," ucapnya.  


Dengan beasiswa ini, Anin siap memulai perjalanan akademis di Yogyakarta, membawa harapan keluarga dan tekadnya untuk mengabdi sebagai dokter yang bermanfaat untuk sesama.



(Eko/GW/Red) 


Komentar

Tampilkan

Terkini