![]() |
Sebanyak 15 peserta penghayat DMD MLKI Kabupaten Ponorogo mengikuti Pelatihan Kewirausahaan Batik Tulis Aksara Jawa, Selasa (25/7/2023). |
PONOROGO - gudang-warta.com - Dewan Musyawarah Daerah (DMD) Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia (MLKI) Kabupaten Ponorogo menggelar Pelatihan Kewirausahaan Batik Tulis Aksara Jawa oleh Pemateri dari Batik Lesoeng, H.M. Ali Muchlisoni, Rini Yuli Budiastuti, Konsultan pengembangan usaha dan UMKM Nasional dan Timor Leste, Rr. Rina Umu Hani Assalamah, S.Sos, dari OK OCE Ina Makmur Korda Ponorogo, bertempat dirumah Bapak Harsono (Batik Lesoeng) di Jalan Jaksa Agung Soeprapto, no. 40, Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (25/7/2023) pagi.
![]() |
Para undangan pelatihan batik tulis Aksara Jawa disambut dengan tari Jathil cilik. |
Terlihat hadir dalam kegiatan tersebut, Tiga perwakilan dari Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (KMA) Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yakni Sukmono Fajar Turido, S.Ant, M.A, Analis dari Kemendikbudristek, Zanita Faranny, S.Sos, Pamong budaya ahli muda dari Kemendikbudristek, Nur Laila, S.Hum, Peng administrasi umum dari Kemendikbudristek, Anggota DPRD Kabupaten Ponorogo, Hj. Christine Hesi Purnawati, SE, Dandim 0802/Ponorogo yang diwakili Pasi Pers, Kapten Arm Ahmad Hariyono, Kapolres Ponorogo yang diwakili Iptu Nurul Kasat Tahti Polres Ponorogo, Kajari Ponorogo diwakili oleh Kasi Intel Ahmad Afandi, SH, MH, Kadis Kominfo Ponorogo, Bambang Suhendro, ST, Dinas Pendidikan Ponorogo diwakili Hera, Dinas Pariwisata diwakili Fifi, Kepala Ba kesbangpol, Bambang Windusancoyo, S.Sos, Lurah Mangkujayan, Khoirul Anam, S.Sos, M.Si, serta puluhan penghayat dan peserta pelatihan batik tulis Aksara Jawa yang disambut dengan tari Jathil cilik.
![]() |
Gatut S, Ketua Presidium lll DMD MLKI Kabupaten Ponorogo. |
Disampaikan Ketua Presidium lll DMD MLKI Kabupaten Ponorogo, Gatut S, bahwa diadakannya kegiatan pelatihan batik tulis Aksara Jawa tersebut dalam rangka penguatan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat penghayat yang ada di Kabupaten Ponorogo.
"Ada sebanyak 15 peserta pelatihan yang berasal dari 5 aliran kepercayaan yang tergabung di wadah MLKI Kabupaten Ponorogo, diantaranya Ilmu Sejati, Kerokhanian Sapta Darma (KSD), Aliran Kebatinan Perjalanan (AKP), Purwa Ayu Mardi Utama (PAMU) dan Paguyuban Sumarah," Ujarnya.
![]() |
Salah satu peserta pelatihan batik tulis Aksara Jawa dari Paguyuban Perguruan Ilmu Sejati. |
Lebih lanjut, Gatut menjelaskan, bahwa pelatihan Batik tulis Aksara Jawa tersebut di fasilitasi dari Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (KMA) Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek sebagai wujud tanggungjawab untuk menjaga kelestarian Adat istiadat dan budaya. Juga untuk menumbuhkan minat generasi muda terhadap nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ajaran Kepercayaan.
"Melalui pelatihan ini, peserta mendapatkan ilmu yang bisa dimanfaatkan di masyarakat. Juga akan terus dilakukan pendampingan kepada peserta yang ingin usaha di bidang batik," Jelasnya.
![]() |
H.M. Ali Muchlisoni, Pemateri pelatihan Batik tulis Aksara Jawa bersama Bapak Harsono dari Batik Lesoeng Ponorogo. |
Pada kesempatan tersebut, H.M. Ali Muchlisoni, Pemateri pelatihan Batik tulis Aksara Jawa dari Batik Lesoeng mengatakan, bahwa pelatihan dasar membatik di mulai dari mencanting, mewarnai, hingga sampai finishing.
"Dengan pelatihan ini akan semakin banyak masyarakat yang berminat dalam membuat batik, sehingga industri batik di Ponorogo akan terus ada dan tidak kalah dengan motif-motif kain lain. Meski pelatihan dasar ini hanya diadakan selama 2 hari, diharapkan sepulang dari pelatihan nanti peserta bisa mengembangkannya," Ucapnya.
Soni mengungkapkan, bahwa batik saat ini sudah naik kelas, bisa dipakai oleh orang dengan segala strata sosial. Batik juga bisa dikatakan sebagai Sejarah, karena setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing batik.
"Tidak hanya sekedar kain, namun juga bisa di sebut sebagai sebuah karya seni. Orang yang membuatnya pun harus sabar dan tekun, sehingga menghasilkan batik yang bagus. Karena batik seperti halnya lukisan dan ukiran yang memiliki nilai Karya seni. Apalagi batik juga sudah diakui oleh UNESCO," Ungkapnya.
![]() |
Fajar Dkk, Direktorat KMA Ditjen Kebudayaan, Kemendikbudristek dan DMD MLKI Kabupaten Ponorogo. |
Sementara itu, Sukmono Fajar Turido, S.Ant, MA, Analis dari Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek menuturkan, bahwa diadakannya pelatihan batik tulis Aksara Jawa tersebut, dalam rangka penguatan kapasitas dan pemberdayaan penghayat Kabupaten Ponorogo sebagai salah satu bentuk kegiatan dari Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (KMA) Ditjen Kebudayaan, Kemendikbudristek di tahun 2023.
![]() |
Paguyuban Perguruan Ilmu Sejati. |
"Inti kegiatan pelatihan batik ini adalah kami ingin memberi ruang kepada teman-teman penghayat kepercayaan untuk mulai menunjukkan keberadaannya melalui potensi budaya yang dimiliki oleh masing-masing kelompok," Tuturnya.
![]() |
Aliran Kebatinan Perjalanan (AKP). |
Kemudian, lanjut Fajar, bahwasanya DMD MLKI Kabupaten Ponorogo mendapat kesempatan bantuan fasilitasi dari Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (KMA) Ditjen Kebudayaan, Kemendikbudristek untuk menggerakkan anggota Penghayatnya guna menguri-uri dan membangkitkan kembali tradisi Batik terutama yang berfokus pada Aksara Jawa.
![]() |
Kerokhanian Sapta Darma (KSD). |
"Jadi, kegiatan ini selain untuk meningkatkan kapasitas DMD MLKI Kabupaten Ponorogo, juga memberikan kesempatan bagi penghayat di Ponorogo untuk berkumpul bersama, berusaha bersama untuk meningkatkan kesejahteraan ekonominya dengan berbasis potensi budaya yang ada di masyarakat, serta membangun jejaring dengan Pemerintah Daerah maupun Lembaga Swadaya Masyarakat atau kelompok-kelompok yang lain untuk membantu mendorong, bekerjasama dalam melestarikan budaya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," Imbuhnya.
![]() |
Paguyuban Sumarah. |
Fajar didampingi oleh Ranny dan Laila yang mewakili dari Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (KMA) Ditjen Kebudayaan, Kemendikbudristek berharap, usai diadakannya kegiatan ini ada tindak lanjut dan tidak berhenti pada event hari ini, tapi ada kesinambungan. Sehingga harapan dari Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (KMA) Ditjen Kebudayaan, Kemendikbudristek bisa tercapai.
"Bahwa melalui sedikit ruang yang kami berikan ini, Teman-teman Penghayat menjadi lebih aktif, lebih berdaya, lebih meningkat kapasitas sumber daya manusianya, ekonominya dan pasti lebih banyak temannya," Tandasnya.
![]() |
Purwa Ayu Mardi Utama (PAMU). |
Usai pembukaan pelatihan Batik tulis Aksara Jawa tersebut, Fajar dkk sangat terkesan dengan banyaknya dari OPD Kabupaten Ponorogo yang berkenan hadir dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwasanya menjadi titik awal dan momentum yang bagus bagi DMD MLKI Kabupaten Ponorogo yang keberadaannya mulai dikenal dan diterima dengan baik oleh OPD maupun masyarakat luas. Ini menjadi titik koreksi untuk kedepannya bisa semakin menunjukkan eksistensi dan manfaatnya bagi masyarakat yang lebih luas. (Mnn/Eks/Red)