Gudang Warta

Berita Online Informatif Terpercaya

Iklan

https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-1169732637112482

Halaman

Kapolres Ponorogo Beri Bantuan 12 Warga Terdampak Longsor di Dayakan Badegan

redaksi gudang warta     - Eko Setiyo Budi
Minggu, 26 Januari 2025, 17:15 WIB Last Updated 2025-01-26T10:15:54Z

Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo berikan bantuan kepada 12 Warga terdampak longsor di Desa Dayakan, Kecamatan Badegan. 

 



PONOROGO - gudang-warta.com - Polres Ponorogo melakukan bakti sosial kepada 12 warga terdampak longsor di Dukuh Watuagung, Desa Dayakan, Kecamatan Badegan, Ponorogo. Tidak hanya Polres Ponorogo bersama jajaran, bantuan juga datang dari Dandim 0802 Ponorogo, Letkol Inf Dwi Soerjono.


Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo mengatakan, bahwa bantuan ini sebagai bentuk solidaritas dari kepolisian dan TNI kepada warga yang terdampak bencana longsor. Dia pun berupaya memenuhi kebutuhan warga, terutama penyediaan penampungan air.


"Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban warga. Untuk kekurangan fasilitas seperti toren air, kami akan usahakan pemenuhannya dalam waktu dekat," kata Andin kepada wartawan, Sabtu (25/1/2025).


Andin menambahkan bahwasanya, Polres Ponorogo memberikan bantuan logistik kepada Lima keluarga terdampak bencana di Dukuh Watuagung. Bantuan yang disalurkan meliputi 20 paket logistik berisi Kasur lipat, Selimut, Beras, dan Roti.


"Beberapa waktu lalu, Polsek Badegan bersama TNI dan warga juga menggelar kerja bakti membersihkan material longsor yang sempat menutup akses jalan," jelas Andin.


Bencana longsor yang terjadi di Dayakan, ada Empat titik. Tiga titik mengenai rumah warga dan satu titik menutupi akses jalan desa. Longsor terjadi karena hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Selasa (21/1/2025) lalu.


Sementara, Kepala Desa Dayakan, Misno menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas perhatian serta bantuan yang diberikan oleh Polres Ponorogo.


"Bantuan ini sangat bermanfaat bagi warga kami yang terdampak bencana. Namun, kami masih membutuhkan tambahan penampungan air atau toren untuk kebutuhan sehari-hari, terutama saat musim kemarau," pungkas Misno.



(Eko/GW/Red) 


Komentar

Tampilkan

Terkini